Ada beberapa orang yang merasa bahwa keluarga itu adalah tempat yang sangat aman, keluarga adalah rumah, yang selalu menjadi tujuan semua orang untuk pulang. Tapi di kacamaata beberapa orang, tidak seperti itu. Karena tidak semua memiliki background yang sama. Tidak semua berangkat dari keluarga yang harmonis. Tapi ada beberapa orang dan cukup banyak orang yang memiliki background keluarga yang menakutkan. Bahkan keluarganya yang memberikan dan mengenalkan perasaan luka, sedih, kecewa, marah dan trauma.
Keluarga Itu Menghangatkan Tapi Beberapa Orang Keluarga Bisa Begitu Menakutkan
Yang dimana seharusnya, keluarga menjadi tempat untuk beristirahat. Keluarga menjadi tempat untuk kita menenangkan diri, dan menyembuhkan segala traumatic yang kita alami diluar sana. Tapi kita semua tidak bisa mengontrol semua itu. Karena hati orang tidak ada yang tahu. Dan itu adalah ucapan yang sering dikatakan ibuku. Dan saat semakin dewasa itulah yang ku rasakan, hati orang gak ada yang tahu. Tapi semua orang memiliki background yang berbeda-beda. Ada yang dari keluarga yang harmonis. Ada juga dari keluarga yang tidak harmonis.
Dan biasanya yang dari keluarga tidak harmonis. Mereka memiliki orang tua yang bisa dibilang tidak siap untuk memiliki anak. Karena saya percaya di dunia ini tidak semua orang ditakdirkan untuk menikah dan memiliki anak. Tidak semua orang ditakdirkan untuk bisa menjadi orang tua. Sehingga saat kita tahu bahwa kita tidak cocok menjadi orang tua, kalian tidak siap memiliki anak, tapi kalian memaksakan, dan melawan takdir. Dan akhirnya yang terjadi adalah keluarga berantakan. Yang terjadi dan berjalan di luar ekspektasi.
Dan dampaknya besar, kemana-mana. Masa depan anak menjadi taruhannya. Sehingga saat sebuah pasangan yang belum siap memiliki anak, tapi memaksakan untuk memiliki anak, maka itulah yang terjadi. Keluarga akan menjadi menakutkan di mata anak. Keluarga menjadi sesuatu yang asing bagi anak. Yang mereka harapkan mereka mendapatkan kehangatan dari keluarga, malah yang terjadi adalah sebaliknya. Mereka mendapatkan kecewa, kesedihan, amarah, trauma, kesakitan. Sehingga, keluarga menjadi kata yang mereka hindari.