Mengenal Fonofobia, Rasa Takut Akan Suara Keras


Banyak orang yang tidak menyukai kebisingan, apalagi jika kebisingan tersebut mengganggu konsentrasi Anda saat belajar atau bekerja. Bagi sebagian orang, suara keras tidak hanya mengganggu, tetapi juga dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan yang ekstrem. Kondisi ini disebabkan oleh fonofobia.

Apa itu Fonofobia?

Phonophobia adalah ketakutan akan suara keras. Saat mendengar suara keras, penderita phobia yang juga sering disebut ligyrophobia ini akan merasakan ketakutan, kepanikan atau ketakutan yang berlebihan.

Fobia suara keras lebih sering terjadi pada anak-anak. Namun, fonofobia juga mempengaruhi orang dewasa. Kondisi ini dapat mempengaruhi kenyamanan Anda di tempat ramai yang dapat menimbulkan kebisingan, seperti konser dan pesta.

Gejala Umum Orang dengan Phonophobia Experience

Beberapa gejala yang mungkin dialami orang dengan fonofobia ketika mereka mendengar suara keras. Gejala yang muncul dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Gejala yang dialami anak-anak dengan fonofobia sama seperti pada orang dewasa.

Namun, dalam beberapa kasus anak-anak bisa merasa sangat sedih dan takut ketika mendengar suara yang tidak terlalu keras untuk orang dewasa. Mereka dapat segera menutup telinga mereka dan mencoba untuk menjauh dari kebisingan.

Namun, ketakutan akan suara keras pada anak-anak bukan disebabkan oleh fonofobia, melainkan oleh gangguan pendengaran hiperakustik. Dengan hyperacusis, telinga anak menjadi sangat sensitif dan sensitif terhadap suara. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter atau audiolog untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya.

Bagaimana cara mengatasi fonofobia?

Sejumlah tindakan dapat dilakukan untuk mengatasi fobia terhadap suara keras. Beberapa tindakan yang biasa dilakukan dokter untuk mengobati fonofobia meliputi:

Terapi perilaku kognitif (CBT)

Psikoterapi jenis ini dilakukan dengan mengubah pola pikir dan perilaku negatif Anda terhadap sumber ketakutan Anda. Terapi ini memungkinkan Anda untuk merespons secara alami nanti ketika Anda menghadapi sumber ketakutan Anda.

Terapi paparan

Dalam terapi eksposur Anda langsung dihadapkan dengan pemicu ketakutan dan keresahan, yaitu suara keras. Paparan itu sendiri diulang sampai kecemasan Anda mereda. Terapi ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok.

Teknik Relaksasi

Teknik relaksasi dapat membantu mengatasi kecemasan, kepanikan, dan ketakutan yang terkait dengan mengatasi fobia. Salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan adalah pernapasan dalam.

Konsumsi obat-obatan tertentu

Selain terapi kecemasan, dokter atau psikiater Anda mungkin meresepkan obat untuk mengobati fobia Anda. Obat ini diberikan untuk mendapatkan hasil terapi yang maksimal. Beberapa obat yang dapat diberikan kepada orang dengan fobia suara keras, seperti obat anti-kecemasan dan beta-blocker.

Phonophobia adalah suatu kondisi yang menyebabkan ketakutan, kepanikan dan kecemasan yang ekstrim pada pasien ketika mereka mendengar suara keras. Kondisi ini dapat terjadi sebagai akibat dari faktor genetik, trauma masa lalu, atau gejala penyakit tertentu seperti migrain, hipersomnia, atau cedera otak traumatis.

Fobia suara keras sering terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat menyerang orang dewasa. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan terapi eksposur, terapi perilaku kognitif, teknik relaksasi, dan penggunaan obat-obatan tertentu.